DOMPU, TOFONEWS.NET – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Dompu akhirnya diberi solusi dalam menghadapi kasus melemahnya harga jagung di tingkat petani. Solusi tersebut datang dari Kementerian Pertanian Republik Indonesia yang merekomendasikan jagung Dompu untuk diekspor ke negara Vietnam.
Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Dompu Muhammad Syahroni SP, dalam rilisnya kepada wartawan menyebutkan bahwa, eksport jagung ke Vietnam tersebut akan mulai dilakukan pada akhir November 2022 ini melalui Pelabuhan Badas Sumbawa.
Disebutkan, Rekomendasi itu dikeluarkan oleh Kementan RI adalah dalam merespon Pemkab Dompu masalah harga jagung yang terus terus melemah. “Harga jagung di Dompu, kemarin turun hingga Rp 3.500/kg”, urai Syahroni.
Menurut Syahroni, anjloknya harga jagung di Kabupaten Dompu saat ini salah satunya adalah akibat stok jagung di gudang-gudang di Dompu masih cukup banyak. “Kami yakin inilah yang menyebabkan saltonya harga jagung dan kami khawatir akan juga berpengaruh pada merosotnya harga di musim panen mendatang”, jelasnya.
Musim tanam jagung di Kabupaten Dompu seakrang sedang berproses dan diperkirakan sekitar bulan Februari 2023 para petani sudah mulai panen jagung mereka. ”Manakala guiding jagung masih penuh tentunya harga jagung akan sangat melemah”, ujarnya.
Untuk terwujdunya rencana eksport jagung Dompu ke Vietnam ini, Selasa 07/11/2022, Tim dari Direktorat PPHP Kementan RI yang dipimpin Ir. Muhamad Yanto, didampingi Ikhtiar Pratiwi dan Riska Umami dating ke Dompu untuk melakukan proses verifikasi atas ketersedian stok jagung pada beberapa gudang jagung di wilayah manggelewa.
“Sesuai usulan, Kementan telah merekomendasikan PT. Sinar Agro (Banggo – Manggelewa) untuk ekspor ke Vietnam sebesar 20.000 ton. Sedangkan PT. Subur Makmur (Banggo – Manggelewa) sebesar 13.200 ton”, ungkap Syahroni. (Lis/ad)
122 total views, 2 views today