DOMPU, TOFONEWS.NET – Penganugerahan gelar Kesultanan yang disematkan oleh Sultan yang belum dilantik Syaiful Islam, kepada Ketua DPD RI Ir. H. A. La Nyalla Mattalitti dan Bupati Dompu Kader Jaelani, masing-masing sebagai “Ma Eli Ra Disa dan Ma Wa’a Sama”, akhirnya mengungkap ingatan masyarakat Kabupaten setempat tentang adanya silsilah keturunan Kesultanan Dompu yang layak ditelusuri sehingga dapat dikukuhkan untuk dilantik sebagai Sultan Dompu.
Khaidir Baji Ahmad yang lebih dikenal dengan Opa Dedi, salah seorang sesepuh di Kabupaten Dompu menyarankan agar lembaga-lembaga adat bersama seluruh tokoh adat maupun sesepuh adat di 8 Kecamatan supaya secara seksama dan secepatnya membahas hal-hal terkait penetapan dan pelantikan Sultan ini dengan pemerintah daerah.
Sebagaimana dikisahkan oleh sang Ibunda, Hj. Sitti Komalasari Binti M. Tolha, Opa Dedi mengungkap bahwa, keturunan langsung dari pada almarhum (Alm) Sultan Abdullah II, adalah Sultan Muhammad Sirajudin (Sultan Manuru Kupa) kemudian sultan yang diasingkan ke Kupang NTT ini melahirkan Abdul Wahab (Ruma To’i) dan Alm. Abdullah (Ruma Goa). Dari Alm. Abdul Wahab (Ruma To’i) lahir Alm. Muhammad Tajul Arifin (Hawo Kababa) yang melahirkan putra tertuanya Alm. H. Kahrul Zaman SH, M.H.
Disebutkan bahwa, Manuru Kupa adalah Sultan Dompu ke 22, karena pengasingan Sultan ke Kupang sehingga terjadi kekosongan di Kesultanan Dompu. Namun pada saat itu sempat terjadi perebutan kekuasaan antara dua putra alm. Manuru Kupa yakni Abdul Wahab (Ruma To’i) dengan Alm. Abdullah (Ruma Goa). “Diduga pergolakan dan perebutan kekuasaan ini terjadi akibat politik adu domba yang dilancarkan oleh kolonial Belanda”, terang Opa.
Akibat pergolakan tersebut, lanjut Opa Dedi, maka tidak dilaksanakan pelantikan terhadap Abdul Wahab (Ruma To’i sebagai Sultan Dompu yang ke 23. Setelah sekian lama kekosongan kekuasaan, maka dilantiklah Alm. Muhammad Tajul Arifin (Hawo Kababa) sebagai Sultan Dompu ke 24.
Dikisahkan bahwa, Alm. Muhammad Tajul Arifin selain sebagai Sultan Dompu ke 24, kala itu almarhum juga dipercayakan untuk memimpin Kabuipaten Dompu sebagai Bupati Daerah Swapraja Tingkat II (Daswati). “saat itu istananya adalah di lokasi Rumah Sakit umum Daerah (RSUD) Dompu sekarang. Istana tersebut sekaligus sebagai pendopo Bupati”, tukasnya.
Dari silsilah tersebut lanjut Opa Dedi, bahwa keturunan yang tepat untuk dikukuhkan dan dilantik sebagai Sultan Dompu ke 25 adalah putra dari Alm. Muhammad Tajul Arifin. Sebagaimana diketahui bahwa almarhum Hawo Kababa memiliki tiga orang putra dan empat orang putri, masing – masing, Alm. Kahrul Zaman SH, MH, kemudian Syaiful Islam, Khusnul Yakin, adapun 4 orang putrinya antara lain Hj. Uni Watania, Hj. Ratna Komalasari, Hj. Dewi Rahayu dan Dini Rosmihardi.
Juga diungkapkan bahwa pada beberapa tahun silam, ketika dilantik sebagai Sekjen Paguyuban Keraton/Kesultanan Nusantara, kala itu Kahrul Zaman sekaligus dilantik sebagai Sultan Dompu ke 25. “Dengan demikian yang berhak untuk dinobatkan sebagai Sultan Dompu selanjutnya adalah putra dari Alm. Kahrul Zaman. Dia adalah Diwantara Arujiki Pratama”, pungkas opa Kamis 09/06/2022. (Idin)
60 total views, 2 views today